Nama : Mutiara Aqilla Rahmi
Perihal : Tugas Artikel Kewirausahaan
Matakuliah : Kewirausahaan
Jadwal : Selasa/08.50
Dosen Pengampu : Dr. Irsyad, M.Pd
KEWIRAUSAHAAN DI ERA DIGITAL
Keberadaan teknologi yang semakin berkembang dari waktu ke waktu membuat perubahan yang sangat besar dari berbagai bidang. Terutama di bidang kewirausahaan. Adanya beragam pamflet media sosial membuat para wirausahawan semakin mudah dalam melakukan branding produk ataupun jasanya. Sudah menjadi rahasia umum bahwa instagram dan facebook adalah pamflet branding produk dan jasa di era digital ini--di samping berbagai aplikasi belanja online seperti shopee, lazada, tokopedia, dan sebagainya yang menjadi pusat perbelanjaan online. Meskipun aplikasi belanja online itu sangat besar, tidak menutup kemungkinan bahwa ada bantuan branding dari instagram dan facebook di belakangnya hingga akhirnya toko-toko dalam aplikasi belanja online tersebut dikenal banyak orang. Meskipun ada juga sebagian toko offline yang sudah ternama ikut terjun menjadi toko online. Sehingga memiliki dua sisi penjualan, offline dan online seperti Gramedia.
Sudah sangat kentara bahwa keberadaan teknologi yang semakin maju membuat kegiatan jual-beli menjadi lebih efektif dan efeisien. Dalam artikel ini akan saya jabarkan bagaimana perkembangan kewirausahaan di era digital. Sebelumnya saya mohon maaf untuk kesalahan dan kekurangan dalam penjabara karena saya juga masih belajar. Saya akan sangat senang bila pembaca menyampaikan kritik dan sarannya dengan cara yang baik.
A. Tantangan Wirausaha di Era Digital
1. Transformasi Digital
Transformasi digital yang setiap hari makin maju dan canggih memang memiliki banyak sekali manfaat untuk perkembangan dunia bisnis saat ini. Teknologi dapat menghemat waktu, tenaga, serta biaya dengan hasil yang cukup maksimal. Namun, transformasi ini bisa menjadi sebuah tantangan yang cukup berarti apabila bisnis yang dijalankan tidak dapat mengikutinya. Apalagi, adanya ketakutan untuk mengubah cara-cara lama akan menimbulkan kekhawatiran apabila transformasi yang dilakukan tidak sesuai dengan yang diharapkan atau justru gagal. Hal ini perlu disikapi dengan rasa optimis yang tinggi dan pantang menyerah. Sebuah bisnis harus bisa menyesuaikan diri dengan teknologi yang terus berkembang. Pemilik bisnis akan dituntut untuk terus belajar dan belajar. Memang terdengarnya akan menguras waktu dan tenaga, namun apabila berhasil nantinya akan sangat mempermudah jalannya bisnis.
2. Kecepatan
Layaknya teknologi yang menuntut pemilik bisnis untuk adaptif, masyarakat saat ini pun menuntut produk dan layanan yang serba cepat serta praktis. Dan jika pemilik bisnis tidak dapat memenuhi keinginan ini, konsekuensinya bisnis akan ditinggalkan oleh konsumen secara perlahan. Pemilik bisnis dapat mengatasinya dengan berkolaborasi dengan teknologi yang ada saat ini. Bisnis yang dipadukan dengan teknologi dapat melaju lebih pesat karena mengikuti perkembangan pasar.
Salah satu pemanfaatan teknologi adalah otomatisasi dalam mengelola sumber daya perusahaan. seperti penggunaan aplikasi berbasis cloud dalam mengelola karyawan, aplikasi keuangan, dan juga aplikasi pengarsipan.
3. Sumber Daya Manusia
Teknologi sudah diadopsi dalam bisnis, namun masih ada beberapa pekerjaan rumah lagi yang harus diselesaikan, yakni membuat sumber daya manusia yang dipekerjakan juga adaptif terhadap teknologi tersebut. Jangan sampai biaya besar yang dikeluarkan untuk pembaharuan teknologi malah tidak dapat dioptimalkan karena orang-orang yang terlibat tidak mampu untuk menggunakannya.
Sebuah bisnis yang ingin berjalan secara profesional dan berkembang butuh untuk merekrut sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang mencukupi. Selain itu, pemilik bisnis juga sebaiknya memberikan pelatihan tambahan serta melakukan upgrade keilmuan secara berkala untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Masyarakat Yang Senantiasa Berubah
Selain menginginkan hal secara cepat dan praktis, tantangan dari masyarakat saat ini adalah karena mereka senantiasa berubah, baik dari segi selera, keinginan dan kebutuhan. Masyarakat saat ini mudah sekali merasa bosan dengan satu hal dan mempunyai keinginan yang cukup kompleks. Mereka pun lebih pintar dalam memilih mana produk yang sesuai dengan mereka, dan mana yang tidak. Ini menjadi tantangan karena menuntut pemilik bisnis untuk lebih sering memutar otak dan berinovasi dalam menciptakan produk serta jasa.
Pemilik bisnis juga dituntut untuk berpikir out of the box agar dapat menghasilkan sesuatu yang unik dan tidak biasa. Namun, tantangan ini justru bisa bermanfaat di masa depan. Usaha-usaha yang dilakukan pemilik bisnis untuk terus berinovasi akan meningkatkan pengetahuan mengenai pasar serta produk. Dan tentu saja hal ini mampu memberikan keuntungan yang lebih maksimal kedepannya.
5. Persaingan Semakin Tinggi
Lagi-lagi teknologi mempunyai pengaruh dalam hal ini. Teknologi canggih mampu mengintegrasi saluran bisnis sehingga dapat dilakukan tanpa batasan ruang dan waktu. Efeknya, sebuah bisnis bisa menjalin kerja sama dengan bisnis lain di belahan dunia mana saja. Dan tentu saja, sebuah bisnis juga mendapatkan kompetitor dari berbagai bisnis lain di belahan dunia mana saja pula. Jika tidak dibarengi dengan inovasi yang terus menerus, maka bisnis akan tertinggal dari kompetitor. Selain itu, tantangan lain yang kerap ditemui ketika berhubungan dengan kompetitor adalah bagaimana caranya untuk bersaing secara sehat. Karena pada dasarnya hal tersebut memang sangat penting untuk diterapkan. Jika mampu bersaing dengan sehat, maka akan terbentuk iklim yang baik dalam bisnis.
6. Zero-Surveillance
Bisnis saat ini bisa dilakukan dan dikontrol dari jarak yang cukup jauh menggunakan website, e-mail, dan fitur chatting. Permasalahan yang kerap terjadi dengan metode komunikasi jarak jauh ini adalah hilangnya sosok pemimpin atau bisa disebut zero-surveillance. Pemilik bisnis kerap berkomunikasi dengan karyawannya hanya mengenai hal-hal yang berhubungan bisnis. Padahal karyawan membutuhkan keakraban dengan pemimpinnya untuk menjalin komunikasi yang baik dan menambah semangat untuk bekerja.
Namun. dengan konsep zero-surveillance sebenarnya menjadi peluang dalam mengembangkan bisnis di era digital. Pegawai pada perusahaan lebih leluasa dalam mengembangkan kreativitas dan peran penting tidak hanya dipegang oleh pemimpin namun semua unit karyawan sehingga kinerja perusahaan dapat lebih produktif.
B. Pengertian E-Commerce
Jony Wong (2010:33) mengatakan bahwa e-commerce adalah pembelian, penjualan, dan pemasaran barang serta jasa melalui sistem elektronik seperti radio, televisi, dan jaringan komputer atau internet.
Adapun jenis-Jenis E-commerce :
1. Business-to-Business (B2B)
Business-to-Business (B2B) e-commerce meliputi transaksi elektronik barang atau jasa yang dilakukan antar perusahaan. Jenis B2B ini umumnya dilakukan oleh pihak yang saling berkepentingan dalam menjalankan bisnis, di mana keduanya kerap mengenal dan mengetahui proses bisnis yang dilakukan.
E-commerce jenis ini menggunakan email dan Electronic Data Interchange (EDI), yaitu proses transfer data yang terstruktur dalam format standar yang telah disetujui dari satu sistem komputer ke sistem komputer lainnya dalam bentuk elektronik.
2. Business-to-Consumer (B2C)
Business-to-Consumer adalah jenis e-commerce yang melibatkan pelaku bisnis dan konsumen. Jenis bisnis ini dinilai cenderung lebih mudah dan dinamis, tapi juga lebih menyebar secara tidak merata atau bisa terhenti. B2C dianggap berkembang dengan sangat pest karena dukungan dari website dan banyaknya toko virtual bahkan mal di internet yang menjual berbagai kebutuhan masyarakat.
Sebagai contoh, bisnis ini memungkinkan produsen untuk memasarkan produk ke konsumen secara online. Di sini, produsen akan menjalankan usaha dengan memasarkan produk ke konsumen tanpa adanya feedback dari konsumen untuk melakukan bisnis kembali. Ini berarti bahwa produsen hanya memasarkan produk atau jasa saja, sementara konsumen hanya sebagai pihak pemakai atau pembeli.
3. Consumer-to-Consumer (C2C)
Sesuai dengan namanya, jenis e-commerce ini dilakukan antar konsumen dengan konsumen yang meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa. Umumnya, transaksi ini dilakukan oleh pihak ketiga yang menyediakan platform secara online untuk bertransaksi. Contohnya, konsumen dari suatu produsen akan memasarkan kembali produk ke konsumen lain.
4. Consumer-to-Business (C2B)
Consumer-to-Business (C2B) adalah jenis e-commerce di mana konsumen (end-use) menyediakan produk atau layanan ke suatu perusahaan. Jenis bisnis ini berbeda dengan B2C, di mana bisnis menghasilkan produk serta layanan konsumsi konsumen.
5. Business-to-Administration (B2A)
Business-to-Administration (B2A) adalah jenis e-commerce yang akan mencakup transaksi yang dilakukan secara online antar perusahaan dan administrasi publik. Jenis e-commerce ini meningkat dalam beberapa kurun waktu terakhir dengan investasi yang dibuat melalui pihak pemerintah atau e-government.
6. Online-to-Offline (O2O)
Online-to-Offline (O2O) adalah jenis e-commerce yang menarik pelanggan dari online untuk toko fisik. O2O akan mengidentifikasi konsumen di online seperti iklan internet dan email, lalu menggunakan pendekatan untuk menarik pelanggan supaya meninggalkan kebiasaan belanja secara online.
Kemudian, ada beberapa keuntungan bisnis e-commerce
Berdasarkan survei Asosiasi Pengguna Jasa Internet di Indonesia (APJII) per Maret 2018, jumlah penetrasi internet di Indonesia sudah mencapai 143 juta jiwa. Tidak mengherankan jika banyak pelaku bisnis yang mulai beralih menjalankan bisnis dengan menerapkan model e-commerce. Namun, selain potensi pasar yang besar, ternyata bisnis e-commerce memiliki keuntungan lain, yaitu:
1. Tidak Ada Batasan Geografis
Saat memiliki toko fisik berarti Anda akan akan terbatas pada wilayah tertentu. Namun, hal ini tidak berlaku saat Anda memiliki website e-commerce karena kemudahan menjangkau siapa pun dan di mana pun tanpa batasan geografis. Selain itu, perangkat mobile yang dimiliki oleh kebanyakan orang juga membuka peluang besar bagi Anda untuk menjangkau calon konsumen lebih banyak.
2. Biaya Lebih Terjangkau
Salah satu keuntungan yang menonjol pada bisnis e-commerce adalah harga yang relatif lebih murah. Hal ini dapat terjadi karena bisnis e-commerce tidak memerlukan toko fisik. Dengan kata lain, Anda akan menghemat biaya untuk membangun atau menyewa toko.
3. Memudahkan Pencarian bagi Pelanggan
Keberadaan e-commerce tentunya sangat memudahkan para konsumen. Jika biasanya konsumen diharuskan mengelilingi toko untuk mencari produk yang diinginkan, hal ini tidak berlaku saat berbelanja di situs e-commerce. Pelanggan hanya perlu mencari nama produk di kotak pencarian, maka laman akan memberikan referensi mengenai barang yang dicari.
4. Menghemat Waktu
Terkadang, banyak orang yang rela untuk melakukan perjalanan jauh untuk membeli suatu barang di toko. Alasannya beragam, salah satunya adalah produk tersebut tidak dapat ditemukan di tempat lain. Keberadaan e-commerce tentunya akan membantu pelanggan untuk mengunjungi toko dengan mudah, cepat, dan praktis hanya dengan beberapa klik saja.
5. Buka 24 Jam
Jika toko fisik memiliki waktu kerja yang terbatas, lain halnya dengan e-commerce. Situs e-commerce akan bekerja sepanjang waktu, 7 hari 24 jam sepanjang tahun. Tentu saja hal ini akan memudahkan pelanggan untuk memesan barang kapan pun dan di mana pun. E-commerce dilengkapi dengan sistem khusus sehingga dapat menerima pembelian dengan otomatis.
C. Strategi Bisnis di Era Digital
1. Memanfaatkan Teknologi
Seperti namanya ‘era digital’, maka Anda pun wajib memanfaatkan teknologi dalam strategi bisnis Anda. Karena seperti yang kita tahu, dunia digital dan teknologi tidak dapat dipisahkan keberadaannya. Apalagi di zaman modern seperti sekarang, mau tidak mau Anda harus menggunakan teknologi. Terlebih lagi jika kompetitor Anda sudah lebih dahulu menggunakan teknologi. Maka Anda harus segara mengikutinya.
2. Gunakan Social Media
Indonesia memiliki banyak pengguna sosial media seperti Twitter, Instagram, Facebook, Bbm, Line dan sebagainya. Karena itu social media dapat dijadikan alat dalam strategi bisnis. Social media dapat Anda terapkan langsung melalui strategi pemasaran usaha Anda. Selain murah, cara penggunaannya pun mudah. Anda tidak perlu memiliki keahlian khusus untuk menggunakan social media tetapi cukup dengan memasarkan produk atau jasa saja. Anda juga dapat memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan untuk membuat konten yang menarik. Mudah bukan?
3. Menggunakan Digital Marketing
Selain social media, Anda juga dapat menerapkan digital marketing. Digital marketing adalah aktivitas promosi sebuah brand atau pun produk/jasa menggunakan media elektronik atau digital. Jika Anda tidak bisa menggunakan digital marketing, Anda juga dapat menggunakan jasa perusahaan e-commerce yang menjual jasa digital agency yang dapat membantu mengembangkan bisnis Anda. Dengan begitu, Anda tidak perlu bingung untuk melakukan kegiatan pemasaran. adapun teknik pemasaran dalam digital marketing seperti search engine optimization (SEO), billboard eletronik, iklan televisi dan radio, email marketing dan lainnya.
4. Mobile Friendly
Tingginya jumlah pengguna smartphone dan produk gadget lainnya juga perlu Anda perhatikan. Anda perlu menyesuaikan strategi pemasaran dengan tampilan yang mobile friendly. Sehingga akan lebih banyak orang yang melihat toko online Anda. Untuk menjaring banyak pengunjung yang menggunakan smartphone, maka website Anda juga harus didesain sesuai dengan smartphone yang dimiliki banyak orang. Caranya tentu saja dengan membuat website Anda menjadi mobile friendly. Kemudian, aturlah informasi yang ada dalam website Anda menjadi selalu update, menarik, dan memiliki tampilan yang fresh.
5. Menggunakan Aplikasi
Selain aplikasi social media, sekarang juga banyak tersedia aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan untuk membantu pekerjaan. Misalnya saja aplikasi akuntansi, aplikasi pembukuan, aplikasi e-commerce, aplikasi administrasi, dan lainnya. Aplikasi-aplikasi yang ada juga perlu Anda manfaatkan dalam pengelolaan usaha Anda. Dengan menggunakan aplikasi, Anda dapat menghemat biaya, waktu, dan juga tenaga. Selain itu, aplikasi-aplikasi tersebut juga memberikan kenyamanan dalam penggunaannya. Contohnya aplikasi aplikasi ecommerce yang bisa membantu Anda menjual produk Anda dengan mudah melalui mobile. Atau aplikasi atau software akuntansi yang memudahkan Anda mengelola keuangan bisnis, sekaligus mempermudah Anda membuat pembukuan bisnis.
6. Inovasi
Inovasi juga merupakan bagian penting dalam strategi bisnis Anda akan maju ke depan. Seperti yang diketahui bahwa dunia bisnis sangat cepat berubah, hampir setiap harinya ada saja sebuah trend baru. Oleh karena itu, inovasi sangatlah dibutuhkan agar Anda dapat bersaing dengan kompetitor Anda. Buatlah produk atau jasa Anda berbeda dan istimewa dari yang lain. Membuat inovasi memang lah sulit, karena terkadang sebuah perubahan yang sudah Anda siapkan dan diprediksi akan membuat sukses ternyata justru tidak memberikan hasil yang signifikan. Namun melalui proses yang baik dan benar, Anda pasti dapat menciptakan inovasi.
7. Memberikan pelayanan terbaik
Tidak ada yang lebih berharga dalam dunia bisnis dibandingkan dengan memenuhi kebutuhan konsumen. Meskipun, dalam dunia digital Anda juga harus memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen Anda. Jika Anda dapat memanfaatkan peluang maka Anda sebenarnya dapat memberikan layanan pelanggan yang lebih baik dengan biaya yang terjangkau dengan menggunakan media digital. Sebagai contoh misalnya seperti perusahaan pengiriman paket atau ekspedisi. Mereka membuat informasi update mengenai paket yang konsumen kirimkan sudah sampai mana dan perkiraan akan sampai. Sehingga konsumen dapat memantau paketnya dan ia merasa aman karena mengetahui keberadaan paket nya yang aman. Strategi bisnis berupa pemberian layanan terbaik mungkin terlihat sepele tetapi dampaknya sangat besar.
Hal penting yang harus diperhatikan dalam strategi bisnis ada 4 :
a. Kekuatan (strengths), meliputi kemampuan internal perusahaan, sumber daya, dan faktor situasional positif yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya dan melayani pelanggan.
b. Kelemahan (weaknesses), seperti apa saja keterbatasan internal dan faktor-faktor situasional negatif yang dapat menghalangi performa perusahaan.
c. Peluang (opportunities), adalah faktor yang menguntungkan yang berasal dari lingkungan eksternal dan dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan.
d. Ancaman (threats), yaitu faktor yang berasal dari lingkungan eksternal yang dapat menguntungkan dan memberikan tantangan bagi performa perusahaan.
0 comments:
Post a Comment